Dengan melakukan perawatan kulit yang salah, hasil yang peroleh bisa kontraproduktif, sehingga sebaiknya Kamu menghindarinya. Apa saja mitos perawatan kulit yang salah? Simak ulasannya.
Mitos perawatan kulit yang terbukti tidak benar:
1. Mencukur rambut di wajah akan membuatnya semakin tebal
Ini merupakan mitos yang banyak dipercayai. Namun, hal ini
sebetulnya salah. Mencukur rambut akan membuat ujung rambut menjadi lebih kasar
sehingga tampak lebih tebal, tetapi jumlah rambutnya tidak bertambah.
2. Pengelupasan kulit bisa memperlambat tumbuhnya rambut
Bila Kamu ingin menyingkirkan rambut di wajah maka
gunakanlah cara waxing atau cukur, bukan dengan mengelupas kulit wajah.
Lantaran, mengelupas kulit wajah menyasar di sel kulit di permukaan wajah,
bukan di folikel rambut di wajah.
3. Menyikat kulit akan menghilangkan selulit
Kamu mungkin rajin menyikat kulit, tetapi bila tujuannya adalah untuk menghilangkan selulit, tindakan itu adalah sia-sia. Lantaran, menyikat kulit tidak akan menghilangkan selulit.
4. Semakin tinggi SPF, kulit semakin terlindungi
Produk perawatan kulit yang mengandung SPF memang bisa melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet. Namun, semakin tinggi SPF bukan berarti membuat kulit Kamu semakin terlindungi, melainkan membuat kulit semakin gelap. Maka gunakanlah produk dengan SPF 15 atau kurang.
5. Tidak butuh tabir surya saat cuaca mendung
Cuaca mendung bukan berarti bebas dari dampak negatif sinar UV. Maka tetaplah gunakan produk-produk pelindung dari sinar UV meskipun cuaca sedang mendung.
6. Memencet jerawat akan menyembuhkannya
Sadarkah Kamu, setelah memencet jerawat biasanya tumbuh jerawat baru lagi? Ya, memencet jerawat bukanlah solusi untuk permasalahan kulit satu ini. Memencet jerawat akan memicu infeksi yang menyebar ke area lain di kulit dan menimbulkan jerawat baru.
7. Penggunaan krim vitamin E tiap hari akan menyamarkan
bekas luka
Penelitian telah menunjukkan bahwa krim vitamin E tidak
memiliki efek menguntungkan di bekas luka. Fakta ilmiah membuktikan bahwa
penggunaan vitamin E tidak ada manfaatnya bagi bekas luka. Satu studi bahkan
menemukan bahwa hampir sepertiga kasus, vitamin E menyebabkan iritasi kulit
yang umum dikenal sebagai dermatitis kontak.
8. Air laut membantu menyembuhkan luka
Air laut justru membuat luka semakin parah. Air garam yang
asin, telah lama digunakan untuk mengobati luka, namun air garam yang digunakan
untuk tujuan ini haruslah steril (bebas dari bakteri), dan di kenyataannya air
laut tidak steril.
Air di muara dan di dekat batuan atau karang sangatlah
berisiko. Bakteri juga umum ditemukan di lautan yang dekat dengan perikanan,
tambang, pertanian, saluran air, dan tanaman limbah. Aliran ini sangatlah buruk
setelah periode hujan lebat. Dan perairan tropis bisa menjadi rumah bagi
beberapa bakteri.
9. Krim wajah membuat kulit tampak lebih muda
Ini benar, namun hanya bila krim wajah itu mengandung tabir surya. Apakah ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa penggunaan krim wajah biasa bisa menghentikan kulit Kamu dari penuaan? Tidak ada bukti dari penelitian besar para ahli yang bisa mendukung klaim anti-penuaan, yang dibuat oleh pembuat krim kulit.
Baca: 11 Trik Mudah Mengecilkan Pori Wajah dengan Aplikasi Makeup
Dari studi yang telah dilakukan, hampir semuanya disponsori oleh perusahaan krim kulit, dan ini sulit bagi para ahli untuk menganggap hasilnya serius.
Namun, ada satu krim yang akan membantu memperlambat efek
penuaan di kulit Kamu, yaitu tabir surya. Bila Kamu sudah tahu mengenai mitos
perawatan kulit, sekarang tinggal Kamu yang memilihnya.