9 Mitos tentang Perawatan Kulit

Untuk menbisakan kulit yang sehat dan awet muda, perawatan kulit tentulah perlu untuk dilakukan. Namun, perawatan kulit yang Kamu lakukan mungkin tidak selalu tepat. Banyak orang yang percaya dengan mitos perawatan kulit tertentu yang sebenarnya tidak benar.
"merawat wajah alami"

Dengan melakukan perawatan kulit yang salah, hasil yang peroleh bisa kontraproduktif, sehingga sebaiknya Kamu menghindarinya. Apa saja mitos perawatan kulit yang salah? Simak ulasannya.

Mitos perawatan kulit yang terbukti tidak benar:

1. Mencukur rambut di wajah akan membuatnya semakin tebal

Ini merupakan mitos yang banyak dipercayai. Namun, hal ini sebetulnya salah. Mencukur rambut akan membuat ujung rambut menjadi lebih kasar sehingga tampak lebih tebal, tetapi jumlah rambutnya tidak bertambah.

2. Pengelupasan kulit bisa memperlambat tumbuhnya rambut

Bila Kamu ingin menyingkirkan rambut di wajah maka gunakanlah cara waxing atau cukur, bukan dengan mengelupas kulit wajah. Lantaran, mengelupas kulit wajah menyasar di sel kulit di permukaan wajah, bukan di folikel rambut di wajah.

3. Menyikat kulit akan menghilangkan selulit

Kamu mungkin rajin menyikat kulit, tetapi bila tujuannya adalah untuk menghilangkan selulit, tindakan itu adalah sia-sia. Lantaran, menyikat kulit tidak akan menghilangkan selulit.

4. Semakin tinggi SPF, kulit semakin terlindungi

Produk perawatan kulit yang mengandung SPF memang bisa melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet. Namun, semakin tinggi SPF bukan berarti membuat kulit Kamu semakin terlindungi, melainkan membuat kulit semakin gelap. Maka gunakanlah produk dengan SPF 15 atau kurang.

5. Tidak butuh tabir surya saat cuaca mendung

Cuaca mendung bukan berarti bebas dari dampak negatif sinar UV. Maka tetaplah gunakan produk-produk pelindung dari sinar UV meskipun cuaca sedang mendung.

6. Memencet jerawat akan menyembuhkannya

Sadarkah Kamu, setelah memencet jerawat biasanya tumbuh jerawat baru lagi? Ya, memencet jerawat bukanlah solusi untuk permasalahan kulit satu ini. Memencet jerawat akan memicu infeksi yang menyebar ke area lain di kulit dan menimbulkan jerawat baru.

7. Penggunaan krim vitamin E tiap hari akan menyamarkan bekas luka

Penelitian telah menunjukkan bahwa krim vitamin E tidak memiliki efek menguntungkan di bekas luka. Fakta ilmiah membuktikan bahwa penggunaan vitamin E tidak ada manfaatnya bagi bekas luka. Satu studi bahkan menemukan bahwa hampir sepertiga kasus, vitamin E menyebabkan iritasi kulit yang umum dikenal sebagai dermatitis kontak.

8. Air laut membantu menyembuhkan luka

Air laut justru membuat luka semakin parah. Air garam yang asin, telah lama digunakan untuk mengobati luka, namun air garam yang digunakan untuk tujuan ini haruslah steril (bebas dari bakteri), dan di kenyataannya air laut tidak steril.

Air di muara dan di dekat batuan atau karang sangatlah berisiko. Bakteri juga umum ditemukan di lautan yang dekat dengan perikanan, tambang, pertanian, saluran air, dan tanaman limbah. Aliran ini sangatlah buruk setelah periode hujan lebat. Dan perairan tropis bisa menjadi rumah bagi beberapa bakteri.

9. Krim wajah membuat kulit tampak lebih muda

Ini benar, namun hanya bila krim wajah itu mengandung tabir surya. Apakah ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa penggunaan krim wajah biasa bisa menghentikan kulit Kamu dari penuaan? Tidak ada bukti dari penelitian besar para ahli yang bisa mendukung klaim anti-penuaan, yang dibuat oleh pembuat krim kulit.

Baca: 11 Trik Mudah Mengecilkan Pori Wajah dengan Aplikasi Makeup

Dari studi yang telah dilakukan, hampir semuanya disponsori oleh perusahaan krim kulit, dan ini sulit bagi para ahli untuk menganggap hasilnya serius.

Namun, ada satu krim yang akan membantu memperlambat efek penuaan di kulit Kamu, yaitu tabir surya. Bila Kamu sudah tahu mengenai mitos perawatan kulit, sekarang tinggal Kamu yang memilihnya.